Rabu, 18 November 2015

#5 GIANT SEA WALL

PENGERTIAN SEA WALL

Sea wall merupakan salah satu bentuk konstruksi sebagai upaya perlindungan wilayah coastal, habitat, konservasi, maupun aktivitas-aktivitas manusia dari pengaruh gelombang air laut. Tipe sea wall sangat bergantung dari fungsi, tujuan, dan juga lokasi rencana pembangunan. Faktor-faktor tersebut nantinya akan menentukan struktur sea wall yang akan dibangun. Seperti misalnya, sea wall yang berfungsi sebagai antisipasi gelobang tsunami akan berbeda dengan sea wall untuk penanggulangan abrasi. Sea wall tsunami berfungsi menghadang gelombang tinggi dengan volume air yang besar sehingga dibutuhkan dimensi bangunan yang tinggi, impermeable (tidak menyusup melalui rongga), dan kuat untuk menahan tekanan akibat volume air yang besar.


Jakarta’s Giant Sea Wall

Pembangunan sea wall di Jakarta dikarenakan kondisi fisiknya yang semakin memprihatinkan. Hasil penelitian Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS) menyebutkan bahwa setiap tahunnya Jakarta mengalami penurunan tanah sekitar 3,98 cm per tahun dan saat ini sekitar 40 % bagian Jakarta berada di bawah permukaan laut.

Peningkatan muka air laut sebagai dampak dari pemanasan global juga menjadi salah satu alasan di balik rencana megaproyek ini. Meskipun secara kuantitas efek mencairnya es di daerah kutub sebagai akibat dari pemanasan global terhadap Kota Jakarta sangat kecil, namun bersama dengan kondisi permukaan tanah yang terus mengalami penurunan, kedua hal ini menjadi salah satu penyebab seringnya musibah banjir menerjang Kota Jakarta.

Melihat dari fakta-fakta kondisi fisik Jakarta yang seperti ini, pembangunan sea wall cukup masuk akal untuk dilakukan. Namun, dalam pembangunannya wajib untuk mempertimbangkan aspek lingkungan dan ekologi secara mendalam dari tahap pra-konstruksi, konstruksi, operasi, hingga pasca-operasi nantinya. Bebeberapa aspek lingkungan yang perlu mendapat perhatian, seperti :
  1. Keberadaan ekosistem pantai; wilayah lahan basah dan intertidal, keberadaan dan interaksi biota laut.
  2.  Proses aliran sedimen yang akan berpengaruh pada erosi dan struktur dari sea wall itu sendiri.
  3. Sistem buangan limbah; laut merupakan “tempat akhir” dari proses pembuangan limbah terutama limbah cair. Adanya sea wall yang “membendung” laut dikhawatirkan akan mempengaruhi aliran limbah dan dampak turunan yang dihasilkannya.




Giant Sea Wall (GSW) Jakarta bertujuan untuk melindungi pesisir Jakarta dari air pasang yang saat ini selalu menderita banjir pasang (rob). Sebelum berencana membangun GSW, pemprov DKI Jakarta pernah memiliki opsi lain untuk mengatasi ancaman Jakarta tenggelam di tahun 2025, yaitu dengan menyediakan danau atau waduk sebagai tempat retensi air yang luasnya mencapai 50-100 kilometer persegi. Namun, opsi ini tidak mungkin dilaksanakan karena keterbatasan lahan dan kendala dalam pembebasan lahan di Jakarta. Karena kendala lahan tersebut, pemprov DKI memilih membangun sistem polder atau penampung air berbentuk tanggul raksasa di laut. Pilihan ini diambil karena resiko sosialnya lebih sedikit. karena tidak membutuhkan pembebasan lahan yang banyak.

Sistem GSW dilakukan dengan cara mendorong sistem polder ke arah laut, sehingga kawasan di bawah permukaan air laut tidak akan tergenang. Seperti yang telah dilakukan Belanda dan New Orleans, Amerika Serikat. Sketsanya, meski air laut tinggi, tetapi kawasan di bawah permukaan air laut tetap kering karena ada tanggul laut raksasa yang akan memompa air ke laut.



Sebuah kombinasi yakni menghentikan ekstraksi air tanah dan juga pembangunan tanggul laut raksasa akan mulai mengurangi menurunnya permukaan tanah bagian pesisir Jakarta. Pemprov Jakarta, berencana untuk memanfaatkan tanggul besar untuk penggunaan serbaguna publik dan ekonomi. Termasuk memanfaatkan daerah di dalam tanggul sebagai daerah bendungan air tawar untuk memproses dan memasok air bersih untuk kebutuhan kota, dan juga akan mencakup sebuah pabrik pengolahan air limbah.

Rencananya GSW akan dibangun sepanjang 32 km dan akan menelan biaya sekitar Rp 100 Triliun. GSW akan menciptakan 17 pulau baru di laut Jawa. Daratan pulau itu akan diambil dari reklamasi pantai. Pulau itu akan difungsikan sebagai bendungan penahan gelombang air laut yang menyebabkan abrasi atau pengikisan pantai, dengan menggunakan sistem polder.

Pulau buatan pertama akan dibuat menjadi pelabuhan untuk mendukung Pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu, akan dikembangkan sebuah zona ekonomi baru, yang akan menaungi Kawasan Ekonomi Khusus lengkap dengan pergudangan, terminal peti kemas, hotel, pusat perniagaan modern, permukiman, dan apartemen. Di area tanggul akan ada jalur MRT (mass rapid transit) dan jalan tol. GSW juga berfungsi sebagai daerah bendungan air tawar, memproses serta memasok air bersih untuk ke-butuhan kota. Juga akan men¬ca¬kup sebuah pabrik pengo¬lahan air limbah.

Proyek pembangunan tersebut diprakarsai oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Pemerintah Kota Rotterdam. Perencanaan master plan tanggul raksasa tersebut merupakan gagasan awal yang dibantu pemerintah Belanda, dan dilanjutkan dengan studi untuk persiapan pembangunan. Pembangunan Giant Sea Wall memakan waktu 10 tahun atau paling lambat tahun 2025 mendatang.


Beberapa negara telah berhasil membangun sea wall dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah negara tetangga, Singapura. Singapura merupakan salah satu contoh keberhasilan konstruksi sea wall untuk menampung air, mengingat negara ini merupakan negara kecil dan tidak memiliki sistem hulu sebagai sumber air. Singapura yang memiliki tanggul raksasa dan bisa dimanfaatkan sebagai pemasok air bersih. Air yang diendapkan pada tanggul raksasa bisa menjadi air bersih dalam dua tahun.
Namun kontras dengan tujuan pembangunannya, beberapa isu dan masalah lingkungan dapat muncul sehubungan dengan konstruksi sea wall, diantaranya adalah terganggunya transport sedimen yang dapat menyebabkan pergeseran struktur dan juga terganggunya ekosistem lahan basah (wetland) dan wilayah intertidal. Selain itu pembangunan GSW memiliki persyaratan ketat. Di antaranya analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan dampak sosial terhadap nelayan.


Pada tahap kontruksi akan terjadi pengerukan besar-besaran sehingga merubah ekosistem. Setidaknya ada beberapa aspek lingkungan yang perlu mendapat perhatian, seperti :
  1. Keberadaan ekosistem pantai; wilayah lahan basah dan intertidal, keberadaan dan interaksi biota laut.
  2. Proses aliran sedimen yang akan berpengaruh pada erosi dan struktur dari sea wall itu sendiri.
  3. Sistem buangan limbah; laut merupakan “tempat akhir” dari proses pembuangan limbah terutama limbah cair. Adanya sea wall yang membendung air laut dikhawatirkan akan mempengaruhi aliran limbah dan dampak turunan yang dihasilkannya.
  4. Pembangunan GSW akan memperberat persoalan limbah yang sudah ada di sepanjang kawasan pantai Jakarta. Kondisi ini akan bertambah parah dengan adanya GSW karena akan menghilangkan sirkulasi air laut, sehingga limbah tidak bergerak dari pesisir pantai.
  5. Menurut Walhi mega proyek ini tidak menyentuh revitalisasi pantai Jakarta secara keseluruhan.
  6. Seharusnya pembangunan GSW bisa diselaraskan dengan perbaikan dan pengembangan sistem drainase dan juga sistem hulu sehingga dapat berintegrasi untuk mengatasi dan memenuhi kebutuhan warga Jakarta
  7. Proses reklamasi di GSW akan menggunakan lumpur dari waduk Pluit. Hal tersebut tidak masalah sepanjang material lumpur dari Pluit tidak tercecer ke laut
  8. Proses meningkatnya kadar garam atau salinisasi pada air disekitar GSW. Akibatnya tumbuhan dan hewan yang sensitive pada kadar garam tertentu akan mati, ekosistem akan terganggu.
  9. Dampak sosialnya bagi nelayan. GSW dapat mengakibatkan ekosistem laut terganggu akibat lebih lanjutnya pesisir pantai tidak dapat dijadikan tambak. Mata pencaharian nelayan udang dan kerang akan terganggu. Begitu juga dengan nelayan ikan yang terpaksa pergi melaut lebih jauh dari biasanya, akan mengeluarkan dana lebih banyak untuk membeli bahan bakar. Mereka akan tergusur secara perlahan-lahan
  10. Meningkatnya potensi penyakit akibat tergenangnya air dalam jumlah besar, misalnya DB, malaria, filariasi, dsbnya
  11. Potensi bencana apabila jebolnya GSW. Oleh karena itu pembangunan GSW perlu mendapat ditinjau ulang, karena dampak social dan lingkungannya jauh melebihi dampak ekonomi. Untuk menyelesaikan masalah banjir, banyak solusi yang telah ditawarkan, tidak perlu proyek mercu suar, yang keberadaannya 10-20 tahun kedepan. Lakukan koordinasi antara pemerintah daerah, melibatkan masyarakat, pendidikan lingkungan, sumur resapan, lubang biopori, normalisasi sungai, dan sebagainya, seperti kata pepatah “Think Globally, Act Locally”









Sumber :

Senin, 09 November 2015

#4 RANGKUMAN DASAR-DASAR ARSITEKTUR EKOLOGIS


Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan pada saat ini tanpa mengabaikan kebutuhan yang harus dipenuhi pada masa mendatang. Pembangunan berkelanjutan merupakan tuntutan utama bagi masa depan, dan arsitektur ekologis mencerminkan perhatian terhadap lingkungan alam dan sumber alam yang terbatas. Secara umum, arsitektur ekologis dapat diartikan sebagai penciptaan lingkungan yang lebih sedikit mengkonsumsi dan lebih banyak menghasilkan kekayaan alam.

1. Pengantar ekologi dasar dan fisika bangunan

1.1  Dasar-dasar ekologi
Ekologi biasanya dimengerti sebagai hal-hal yang saling mempengaruhi: segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia) dan lingkungannya (cahaya, suhu, curah hujan, kelembapan, topografi, dsb). Istilah 'ekologi' pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel, ahli ilmu hewan pada tahun 1869 sebagai ilmu interaksi antara segala jenis makhluk hidup dan lingkungannya. Arti kata bahasa Yunani 'oikos' adalah rumah tangga atau cara bertempat tinggal, dan 'logos' bersifat ilmu atau ilmiah. Jadi, ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.

1.1.1 Pengertian ekologi
Dasar-dasar sebuah ekosistem adalah komunitas (biosonos) dan kawasan alam (biotop). Suatu ekosistem biasanya terdiri dari empat komponen dasar, yaitu :
1.) Lingkungan abiotik, terdiri atas
  • Tanah yang mengandung sifat fisik, seperti tekstur, kematangan, porositas, kapasitas menahan air, dsb, dan mengandung sifat kimia seperti nilai pH (potentia hydrogenii = konsentrasi ion hidrogen), kandungan dan jenis unsur hara (materi).
  • Faktor iklim yang mengandung energi, suhu, kelembapan, angin, dan kandungan gas/partikel.
  • Faktor air seperti kejernihan, nilai pH, kandungan unsur.
2.) Organisme produsen yaitu tumbuh-tumbuhan yang hijau atau bakteri-bakteri.
3.) Organisme konsumen, dibagi atas :
- konsumen primer (herbivora)
- konsumen sekunder (karnivora)
- konsumen tersier (omnivora) 
4.) Organisme perombak yaitu mikro-organisme yang terdiri atas bakteria dan jamur.

1.1.2 Pengertian ekosistem
Suatu kesatuan dapat dianggap sebagai suatu ekosistem, selama komponen-komponen pokok ada dan berinteraksi membentuk kerjasama untuk mencapai suatu kemantapan fungsional.
Perbedaan ekositem yang satu dengan yang lain dapat ditentukan oleh :
- jumlah jenis organisme produsen
- jumlah jenis organisme konsumen
- jumlah keanekaragaman mikroorganisme
- jumlah dan macam komponen abiotik
- kompleksitas interaksi antarkomponen
- berbagai proses yang berjalan dalam ekosistem.

Berdasarkan habitat, ekosistem dapat dibagi atas :
  • Ekosistem hutan pohon bakau/kayu api-api dan pantai
  • Ekosistem sungai dan danau
  • Ekosistem rawa gambut dan air tawar
  • Ekosistem hutan dataran rendah dan tinggi
  • Ekosistem gunung dan gua.
1.1.3 Komunitas 
Suatu komunitas merupakan suatu organisme dengan jenis komposisi yang terbatas dan mempunyai sejumlah kehidupan. Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi menjadi :
  • Komunitas akuatik. Misalnya : di laut, di sungai, di kolam, dsb
  • Komunitas terestrial adalah sekelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di padang rumput, di padang pasir, di halaman, di kebun raya, dsb.
1.1.4 Suksesi dan klimaks
Suksesi adalah proses dimana suatu komunitas akan dikuasai oleh spesies yang dapat hidup unggul, stabil, dan mandiri. Sedangkan, klimaks adalah komunitas yang sudah mencapai kematangan. Perubahan-perubahan atau pergantian-pergantian pada ekosistem yang terjadi tanpa ataupun dengan campur tangan manusia disebut suksesi ekologi. Suksesi terbagi menjadi dua macam, yaitu : suksesi primer dan suksesi sekunder.

1.1.5 Ceruk ekologis
Ceruk ekologis berarti lekuk atau jeluk di alam yang dimanfaatkan oleh tanaman atau makhluk hidup tertentu sehingga aman tanpa gangguan.


1.2 Aliran dalam ekosistem
Aliran dalam ekosistem bisa disebut daur, siklus, atau peredaran. Penamaan tersebut tergantung dari buku-buku ekologi yang digunakan.

1.2.1 Peredaran bahan alam
Peredaran oksigen melalui fotosintesis dan pernapasan sel berhubungan erat dengan peredaran karbon.

1.2.2 Entropi
Adalah sesuatu yang menggambarkan arahnya suatu proses yang tidak dapat memutarbalikan.

1.2.3 Entropi sebagai nilai ekologis kegiatan membangun
Keadaan entropi dapat dimanfaatkan sebagai ukuran untuk mempertimbangkan nilai ekologis kegiatan membangun. Dan untuk setiap penggunaan bahannya, harus memenuhi tiga ketentuan / persyaratan sebagai berikut :
  • Bahan bangunan harus berdasarkan arah entropi surya
  • Perubahan (transformasi) yang dialaami oleh suatu bahan bangunan tidak boleh mendahului pembaruan/pertumbuhan kembali oleh alam.
  • Bahan banguunan tidak boleh mengalami perubahan (transformasi) yang mempengaruhi keseimbangan keadaan entropi.

1.3 Iklim dan ruang
Iklim merupakan susunan keadaan atmosferis dan cuaca dalam jangka waktu dan daerah tertentu.

1.3.1 Iklim makro
Iklim makro merupakan iklim suatu negara, benua, atau daerah tertentu yang berdasarkan sifat pokoknya (letak geografis, tinggi di atas permukaan laut, pesisir laut, arah angin, berhubungan dengan pegunungan, dsb.), berhubungan dengan suhu rata-rata, kelembapan udara, serta kemusiman yang menciptakan ciri khas tertentu yang digolongkan seperti sebagai berikut :
- Daerah tropis lembap : daerah hutan hujan tropis, daerah musim, dan savana lembap.
Daerah tropis kering : daerah padang pasir dan daerah savana kering.
- Daerah pegunungan 

1.3.2 Iklim mikro
Iklim mikro merupakan iklim lapisan udara dekat permukaaan bumi (tinggi ± 2.0). Disini gerak udara lebih kecil karena permukaan bumi yang kasar dan perbedaan suhu lebih besar.

1.3.3 Pengaruh kelembapan 
Udara memeuat kadar air dalam bentuk uap secara terbatas sampai pada titik kejenuhan. Banyaknya air tergantung pada suhu udara. Udara panas memuat kadar air lebih tinggi daripada udara yang dingin. Kelembapan dalam ruang dipengaruhi juga oleh manusia.

1.3.4 Angin dan gerakan udara
Pada daerah beriklim tropis panas lembap hujan dan kelembapan menjadi tinggi dan suhu juga hampir selalu tinggi. Angin sedikit bertiup dengan arah yang berlawanan pada musim hujan dan musim kemarau.

1.3.5 Kenyamanan termal








Selasa, 03 November 2015

#3 RANGKUMAN ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN

Dasar kehidupan manusia mencakup dua hal, yaitu pembangunan dan pemukiman. Serta memiliki dua arus yang mempengaruhi kehidupan manusia, yaitu alam dan teknik. Pembangunan menurut kebutuhan manusia dinamakan pembangunan secara biologis atau bisa disebut arsitektur biologis. Arsitektur biologis berarti ilmu penghubung antara manusia dan lingkungannya secara keseluruhan. Keseimbangan kehidupan manusia dengan alam membutuhkan beberapa pengertian seperti pengertian waktu, ruang, ukuran, fungsi, lingkungan dan sebagainya.

Pengertian Waktu
Pengertian waktu dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Waktu lama / lampau
Kehidupan sederhana sehari-hari membentuk pengertian waktu yang masih seimbang dengan pengertian lamanya hidup manusia.

2. Waktu Sekarang
Pengertian waktu sekarang seperti juga pengertian arsitektur modern menjadi pengertian Barat. Pengertian Barat mewujudkan waktu secara terus terang, linear bergaris lurus, bertujuan seperti anak panah.
3. Waktu Masa Depan 


Pengertian Ruang
Pengertian ruang dibagi menjadi 4, yaitu :
- Alam
- Manusia
- Masyarakat
- Bangunan

Pengertian Ukuran
Pengertian ukuran dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Perbandingan arsitektur alam dan teknik
Arsitektur membentuk suatu peredaran alam yang tertutup, sedangkan arsitektur teknik membentuk peredaran yang tidak tertutup.
2. Peradaban (sivilisasi) dan Kebudayaan
Arsitektur selalu dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakatnya.

Pengertian Fungsi
Fungsi menentukan arti dan tujuan. Dengan memikirkan fungsi, diharapkan dapat menghubungkan atau mengaitkan alam dan teknik dalam proses pembangunan. Hal-hal yang diperhatikan dan mengaitkan antara fungsi dengan arsitektur biologis yaitu :
- Situasi dan Analisis Site
- Ruang dan Iklim
- Energi dan Bahan Banguna
- Cara membangun dan Konstruksi Bangunan
- Ukuran dan Proporsi
- Ruang dan Bentuk

Pengertian Lingkungan 
Semakin besar kesadaran manusia terhadap lingkungan, maka semakin mudah juga masyarakat untuk mengubah atau berfikir kembali tentang kebiasaan-kebiasaan mereka yang kurang sehat terhadap lingkungan. Lingkungan dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
- Lingkungan Alam
- Lingkungan Sekitar (Lingkungan buatan)
- Lingkungan Sosial dan Ekonomi Dasar

Bahan Bangunan Biologik
Pada bangunan biologis, bahan bangunan menentukan bentuk, konstruksi dan arsitektur bangunan. Ilmu bahan bangunan tradisional membagi bahan bangunan menjadi 3 penggolongan, yaitu bahan bangunan alam, bahan bangunan buatan dan bahan bangunan logam. Namun, dalam pembangunan biologik penggolongan tersebut kurang tepat. Sehingga, penggolongan pun berdasarkan penggunaan bahan mentah, seperti :

  • Bahan bangunan yang dapat dibudidayakan. Contohnya : kayu, bambu, rumbia, alang-alang dan ijuk.
  • Bahan bangunan alam yang dapat digunakan lagi. Contohnya : batu alam, tanah, tanah liat dan lempung.
  • Bahan bangunan buatan yang dapat digunakan lagi.
  • Bahan bangunan alam yang disediakan secara industrial. Contohnya : batu buatan yang dibakar (batu merah), genting flam dan genting pres, batu buatan yang tidak dibakar (batako).
  • Bahan bangunan logam, kaca, plastik/sintesis.
Perencanaan Arsitektur Biologik
Dalam memikirkan perencanaan, haruslah juga menperhatikan konstruksi yang sesuai dengan tempat bangunan. Pada pembangunan secara tradisional, bahan bangunan lokal biasanya juga sederhana dan selaras dengan tuntutan arsitektur biologik. Sedangkan pada pembangunan modern tergantung pada bahan bangunan dan peralatan dengan teknologi tinggi yang asing tidak sesuai dengan kebudayaan setempat.
Bentuk bangunan ditentukan oleh rangkaian bahan bangunan, oleh karena itu bahan bangunan haruslah dipersiapkan dengan baik agar bangunan dapat menampilkan bentuk yang baik sesuai dengan fungsinya.
Sistem perencanaan pada prinsipnya ialah suatu jalan pikiran dari ide, konsep dan ke bentuk. 
 


Selasa, 13 Oktober 2015

#2 RESPON ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN

Kehidupan manusia tidak terlepas dari berbagai kebutuhan untuk memenuhi kelangsungan hidupnya. Pembangunan dan pemukiman merupakan hal yang mendasari kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan bangunan sangatlah penting seperti bangunan sebagai tempat tinggal dan bangunan sebagai tempat penunjang lainnya. Namun, dalam proses pembangunan haruslah memperhatikan keadaan lingkungan agar tidak merusak alam.

Dari sinilah dapat dilihat arsitektur sangatlah penting dan sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan. Agar proses pembangunan tidak merusak alam, seorang arsitek haruslah bertindak bijaksana dengan cara melayani alam, mengikuti hukum-hukumnya dan membangun atas dasar hukum-hukum tersebut. Membangun bangunan dengan tetap menjaga tanaman dan turut mengembangkannya untuk menciptakan kehidupan yang selaras dengan alam.

Arsitektur dan lingkungan menyadarkan kita akan perlunya merubah haluan yaitu berfikir secara baru dalam pembangunan. Dari arsitektur teknik dapat dialihkan kepada arsitektur kemanusiaan yang lebih memperhitungkan keselarasan dengan alam maupun kepentingan manusia penghuninya. Memikirkan lingkungan dan tidak egois untuk menguasai alam. Karena sesungguhnya, kita dapat merusak alam jika kita hanya hidup dari alam tetapi tidak menghidupi alam.

Dari pemaparan yang telah dijelaskan buku arsitektur dan lingkungan, dapat disimpulkan bahwa kita harus mengadakan perbaikan, berfikir baru dan bertindak bijaksana. Serta memikirkan bagaimana menciptakan hubungan yang baik antara manusia, lingkungan dan alamnya. 

Selasa, 29 September 2015

#1 ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN



Arsitektur dengan lingkungan memiliki keterikatan yang tinggi dalam kehidupan. Karena pada dasarnya, kehidupan manusia bersegi dua, yaitu alam dan teknik. Dan untuk mendapatkan kehidupan yang baik maka diperlukan arsitektur yang dapat menyeimbangkan keadaan lingkungan.

Arsitektur merupakan seni dan ilmu yang mencakup merancang dan membangun berbagai bangunan serta keseluruhan lingkungan binaan, seperti perencanaan dan perancangan kota, arsitektur lanskap, desain bangunan, desain perabot hingga desain produk. Sedangkan arsitek ialah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam ilmu arsitektur serta piawai dalam menata bangunan, atau lingkungan sekitar.
Lingkungan merupakan tempat makhluk hidup tumbuh, berkembang, dan beradaptasi dengan alam. Lingkungan sangat berarti karena di dalamnya terdapat berbagai kebutuhan bagi setiap makhluk hidup. Maka dari itu penting sekali menjaga dan melestarikan lingkungan.
Banyak yang beranggapan bahwa arsitek yang banyak menyumbang kerusakan karena apa yang dibangunnya telah merusak lingkungan. Padahal banyak dari arsitek yang telah menyumbangkan pemikiran bagi dunia bagaimana membangun bangunan yang ramah lingkungan untuk mengurangi bahaya global warming seperti membangun bangunan yang hemat energi dan bagaimana agar dapat beralih kepada sumber energi terbaharui.




Menciptakan arsitektur dengan berwawasan lingkungan merupakan upaya untuk tetap menyeimbangkan keadaan. Arsitektur berwawasan lingkungan sering juga disebut dengan “Arsitektur Ekologis” yaitu pembangunan yang memanfaatkan semua potensi yang berada di alam tanpa merusak atau mengganggu lingkungan sekitar. Pembangunan ini harus melihat keadaan dan kondisi lingkungan sekitar dan iklim yang ada. Penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, memaksimalkan penggunaan tenaga matahari dan angin, serta pembangunan yang berorientasi kepada arah mata angin untuk menciptakan bukaan dan pencahayaan yang maksimal sehingga tidak terlalu menghabiskan energi seperti penggunaan listrik yang berlebihan.
Dengan mendirikan bangunan yang berwawasan ekologi kita dapat mengurangi dan mencegah kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ekosistem, serta turut memprioritaskan kesehatan alam, sehingga terbentuk keseimbangan antara bangunan ekologi dengan ekologi tersebut.


Sumber :
·         https://finifio.wordpress.com/category/arsitektur-dan-lingkungan/
·         www.imagebali.net/detail-artikel/104-arsitek-dan-lingkungan.php
·         Frick, Ir.Heinz. 1996. Arsitektur dan Lingkungan. Yogyakarta: Kanisius  

Jumat, 29 Mei 2015

Mewujudkan Impian

Setiap manusia pasti selalu mempunyai impian dan juga harapan. Impian dan harapan merupakan dua hal yang memegang peranan penting dalam pengajaran kehidupan manusia. Harapan dapat didefinisikan sebagai bentuk dasar dari kepercayaan terhadap sesuatu yang diinginkan dan  didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing masing. Proses berharap harus menjadi sebuah proses yang tiada henti mewujudkan tujuan harapan itu sendiri.

Impian adalah suatu keinginan yang ingin dicapai dari setiap orang untuk mendapatkan satu kepuasan dalam diri. Impian membuat manusia senantiasa berpikir maju untuk mengatasi masalah kondisi yang membelenggu dan mengikat dirinya. Impian terjadi karena manusia mempunyai harapan, lalu bermimpi, dan akhirnya bertindak untuk mewujudkan impian itu.

Dalam mewujudkan sebuah harapandan impian perlu adanya usaha, harus berjuang dan tidak boleh putus asa. Serta meyakini atau percaya terhadap diri sendiri bahwa kita dapat mewujudkan harapan yang kita miliki. Kita bisa melakukan hal-hal yang positif dan memacu diri untuk bisa mewujudkan apa yang diinginkan, seperti :

Mulailah mendekatkan diri kepada Tuhan.
Apapun kepercayaan yang kita miliki saat ini, cobalah ambil waktu untuk mendekatkan diri kepadaNya. Saat kita mendekatkan diri kepadaNya, pasti akan mengalami ketenangan. Saat kita sebagai ciptaanNya mulai merasa galau, bimbang, putus asa, mari hampiri Sang Pencipta kita.

Bersyukur.
Saat bersyukur, percaya atau tidak, sebenarnya Anda sedang menarik segala hal yang positif untuk terjadi pada diri Anda. Saat bersyukur, Anda akan melihat peluang - peluang, harapan, solusi, yang mungkin sebelumnya tidak terlihat oleh Anda.

Ambil waktu berpikir rencana tindakan dan bertindak.
Setelah Anda merasa feel so good, langkah selanjutnya adalah coba luangkan waktu bagi diri Anda untuk berpikir. Pikirkanlah apa tindakan yang mau Anda lakukan. Setelah itu, segeralah bertindak! Tidak perlu menunggu sampai segala sesuatunya menjadi sempurna. Saat Anda mulai bergerak, saya percaya ada orang - orang di sekitar kita yang akan mendukung dan membantu Anda, karena saat kita berusaha pasti selalu ada jalan.

Apapun kondisi diri kita, yakinlah kita bisa dan katakanlah selalu masih ada harapan. Harapan dan masa depan yang gemilang itu selalu ada dalam kehidupan kita. Kuncinya dimulai dari percaya dan terus berusaha untuk mewujudkan harapan yang kita impikan.

Kesempurnaan Ciptaan Tuhan

Pada dasarnya semua unsur yang ada di muka bumi ini memiliki keindahan, keindahan tersebut dapat berupa keindahan alam, keindahan karya seni, keindahan musik ataupun bisa juga keindahan pada manusia itu sendiri yang di ciptakan dengan kesempurnaan.

Manusia memiliki banyak keindahan yang luar biasa yang tak dimiliki oleh makhluk ciptaan Allah SWT yang lainnya. Manusia diciptakan dengan memiliki akal pikiran, perasaan, dan nafsu. Dengan akal dan yang dimiliki manusia, kita dapat berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri.

Seperti yang telah dijelaskan dalam salah satu ayat Al-Qur’an :

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيم

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS. At-Tin : 4).

Dan telah dijelaskan juga oleh Ibnu Katsir bahwa Allah menciptakan manusia dalam bentuk makhluk yang paling sempurna dari segi bentuk dan rupanya. Setiap manusia yang dilahirkan di bumi adalah makhluk terbaik di antara ratusan juta pesaing lainnya yang akan lahir ke muka bumi.

Setiap orang yang lahir ke muka bumi akan berjuang berlomba-lomba menghadapi ratusan juta pesaing lainnya untuk sampai ke tempat tujuan (ke tuba faloppi atau oviduk) untuk dapat mencapai induk telur. Dengan tak kenal lelah mereka berenang beberapa milimeter untuk melewati perjalanan yang penuh dengan mortalitas yang tinggi. Dalam perjalanan sperma menuju indung telur ini hanya beberapa ribu yang dapat menyelesaikan perjalanan dan dari ribuan ini hanya satu sperma yang akan berhasil memasuki telur dan membuahinya.

Jika manusia menyadari kejadian ini dengan memperhatikan dan mengambil ibroh dibalik kejadian tersebut, sudah seharusnya setiap individu merasa bangga akan dirinya dan memiliki kepercayaan diri karena merupakan makhluk terbaik dan terindah yang terpilih di antara ratusan juta lainnya untuk menjalankan amanah sebagai khalifah Allah.

Minggu, 10 Mei 2015

Kedisiplinan Mahasiswa

Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan tata tertib, karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada hatinya. Sikap ini sangatlah penting dimiliki mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan di kampus. Sikap tersebut dapat menciptakan suasana  perkuliahan yang nyaman dan kondusif, dengan bersikap disiplin mahasiswa dapat mencapai tujuan perkuliahan, karena merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi perkuliahan. Apabila seorang mahasiswa memiliki sikap disiplin dalam kegiatan perkuliahan, maka kepatuhan dan ketekunan perkuliahan akan terus meningkat sehingga membuat prestasi kuliah meningkat juga.

Disiplin juga merupakan sikap tanggung jawab  terhadap suatu hal. Seorang mahasiswa yang memiliki tanggung  jawab, ia akan meyelesaikan kuliah dengan baik. Dalam perkuliahannya ia disiplin melakukan  pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Yang dimaksud disiplin dalam pendidikan adalah mahasiswa mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan pendidikan akademis. Kemudian melakukan penelitian sebagai mahasiswa yang memiliki pemikiran Logis, kritis dan jiwa intelektualitas. 

Menjadi seorang mahasiswa banyak sekali kewajiban yang harus di pertanggung jawabkan. Contohnya seperti tugas-tugas yang telah diberikan oleh dosen, tanggung jawab untuk belajar, tanggung jawab untuk menyelesaikan perkuliahan sampai lulus, tanggung jawab menjaga diri sendiri, dan sebagainya. 

Mengambil contoh kewajiban menjaga diri sendiri, yaitu sebagai seorang mahasiswa kita sudah dilatih oleh orang tua untuk lebih mandiri dalam menjaga diri kita sendiri, karena dalam perkuliahan kita diajarkan untuk melakukan apa-apa sendiri. Oleh sebab itu orangtua sudah tidak bisa mengontrol aktifitas keseharian anak-anaknya. Sehingga, diri kita sendiri yang harus mampu bertanggung jawab dalam menjaga diri sendiri.

Namun, kebanyakan mahasiswa bermasalah dengan disiplin, sebab disiplin berkaitan dengan peraturan. Peraturan suatu hal yang tidak disukai membuat mahasiswa tidak disiplin. Contohnya tidak disiplin waktu, seperti telat masuk ke kelas, ketidakhadiran, bermain dan mengobrol saat dosen menjelaskan, bahkan tidak mengumpulkan tugas. 

Bagi sebagian mahasiswa di Indonesia, budaya telat atau ngaret sudah tidak asing lagi bahkan menjadi kebiasaan dan dianggap wajar. Menganggap aturan itu untuk dilanggar adalah hal yang salah dan itu merupakan pemikiran yang dangkal. Memang manfaat disiplin biasanya tidak langsung dirasakan, namun akan sangat terasa jika memiliki suatu impian yang ingin dicapai.

Kerasnya Kehidupan Jalanan

Penderitaan yaitu menanggung dan merasakn sesuatu yang tidak menyenangkan berupa penderitaan lahir, batin, atau lahir batin. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang ringan ada juga yang berat. Namun, peranan individu sangat menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Disini saya akan menjelaskan salah satu contoh dari penderitaan yaitu kerasnya kehidupan jalanan.

Sebenarnya bukan hal yang aneh bagi kehidupan para anak jalanan yang berkeliaran di kota-kota besar. Profesi mereka yang beragam mulai dari pengemis, pengamen, pedagang asongan dan profesi seperti pelacur pun mereka jalani. Kebanyakan dari mereka adalah para pendatang yang awalnya ingin membantu orang tua mencari nafkah yang lebih baik dari tempat mereka terdahulu. Namun dengan kurangnya skill dan pendidikan yang minim membuat mereka kalah saing dalam mencari pekerjaan sehingga terdampar seperti saat ini.

Menjalani berbagai profesi untuk menyambung hidup di jalanan kota yang memiliki tingkat kriminalitas tinggi memungkinkan terjadinya kekerasan yang mereka alami, seperti diusir saat mencari tempat berteduh, ditodong, diserang oleh preman, mendapat perlakuan seksual, dsb, selalu menghantui mereka setiap harinya.

Berbagai problematika dengan tindak kekerasaan yang selalu mereka alami sangatlah berpengaruh terhadap kelangsungan hidup mereka. Rasa trauma yang dialami terkadang tidak dapat dihilangkan, sehingga tidak jarang dari mereka mengalami frustasi karena memikirkan kondisi kehidupannya.

Kondisi yang memprihatinkan tersebut menunjukkan bahwa faktor ekonomi sangat mempengaruhi tindak kekerasan di jalanan. Kemiskinan serta pendidikan adalah hal utama yang harus di garis bawahi dalam penderitaan yang di alami. Untuk itu, peran pemerintah dalam mengatasi pengangguran sangatlah berpengaruh untuk mengurangi penderitaan orang-orang yang hidup di jalanan.


Nenek Pencari Keadilan

Setiap manusia pasti memerlukan keadilan di dalam kehidupannya. Namun, tidak setiap orang mendapat keadilan maupun berbuat adil terhadap sesamanya. Ini disebabkan dari keegoisan dan pola pemikiran yang dimiliki individu yang berbeda-beda. 

Keadilan dapat didefinisikan sebagai pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh apa yang sama dari kekayaan bersama.

Penyimpangan mengenai keadilan akan menimbulkan kecemburuan pada seseorang yang merasa dirinya tidak diberlakukan adil, maka akan timbul rasa cemburu dan menganggap dirinya tidak dibutuhkan dan tidak berarti bagi orang-orang disekitarnya. Salah satu ketidakadilan negeri ini adalah keadilan yang lebih berpihak terhadap orang yang mempunyai kekuasaan dan jabatan tinggi, sedangkan rakyat kecil harus mengemis-ngemis dan bersimpuh hanya untuk mencari sebuah keadilan. 

Beberapa bulan lalu, publik dikejutkan dengan berita seorang Nenek asal Situbondo yang ditangkap karena tuduhan mencuri 7 batang kayu jati milik Perhutani. Nenek Asyani mendekam elama 3 bulan di Rumah Tahanan Situbondo, Jawa Timur. Nenek Asyani mengaku tidak pernah mencuri kayu milik Perhutani. Dia yakin, 7 batang kayu jati yang diambilnya itu berada di tanah milik sendiri. Meski sudah memperlihatkan bukti kepemilikan tanah dan diperkuat keterangan kepala desa, namun kasus Nenek Asyani ini tetap berlanjut ke pengadilan.

Menurut Supriono, kuasa hukum Nenek Asyani, kasus yang menjerat kliennya terkesan dipaksakan. Alasannya, ia ditahan pada 15 Desember 2014, beberapa bulan setelah kasus dilaporkan pada Juli 2014. Masih menurut Supriono, berhubung yang melapor adalah Perhutani maka harus ada tersangkanya. Kejanggalan lainnya, kayu jati milik Perhutani yang hilang berdiameter 100 sentimeter, sementara kayu milik Nenek Asyani hanya 10 sampai 15 sentimeter. Dia pun memastikan, kayu tersebut benar miliknya. Kayu itu ditebang oleh almarhum suaminya sekitar lima tahun silam dari lahan mereka sendiri. (http://news.okezone.com/)

Tangis Nenek Asyani pecah di depan majelis hakim pengadilan negeri Situbondo Jawa Timur. Ia terpaksa bersimpuh dilantai, memohon kepada majelis hakim yang mengadilinya, untuk membebaskan dirinya dari seluruh dakwaan.

Namun, saat ini Nenek Asyani telah menghirup udara bebas berkat dikabulkannya permohonan penagguhan penahanan pada 16 Maret 2015. Penangguhan dikabulkan dengan jaminan sejumlah pejabat dan politisi setempat. (http://nasional.news.viva.co.id/)

Dari kasus Nenek Asyani tersebut dapat dilihat bahwa sulitnya mendapat keadilan di Indonesia. Ia dituduh mencuri kayu yang diambilnya dari lahan milik sendiri. Dakwaan yang ditujukan untuknya pun begitu berat, tidak seimbang dengan perbuatan yang dituduhkan. Padahal, ia memiliki sertifikat tanah yang sah.

Kasus tersebut dilaporkan pada bulan Juli 2014, dan ia ditahan mulai Desember 2014. Sementara persidangan baru dibuka 3 bulan kemudian. Penanganan kasus yang lama dan terkesan berlarut-larut tanpa penyelesaian. 

Sementara itu, di luar sana banyak pejabat pemerintah yang sudah jelas merampok harta rakyat bahkan bekerja sama dengan pihak asing mengeruk kekayaan sumber daya alam milik rakyat dibiarkan bebas. Kalaupun ada yang tertangkap hukuman yang diberikan tidak sepadan, bahkan masih bisa menikmati fasilitas mewah di dalam penjara.

Kasus ini semakin menegaskan bahwa hukum keadilan di Indonesia lebih berpihak terhadap orang-orang yang golongan atas. Seharusnya, hukum tidak membeda-bedakan kondisi sosial.

Agama Pedoman Hidup Manusia

Setiap manusia tentunya mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrati. Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya terdiri dari 3 macam, yaitu :

  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama
  2. Pandangan hidup yang berupa ideologi
  3. Pandangan hidup berupa hasil renungan
Salah satu contoh yang akan saya bahas adalah pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu islam sebagai pandangan hidup manusia.

Islam sebagai  Pandangan Hidup, menyadari bahwa tiap aspek kehidupan tidak lepas dari aturan dan nilai-nilai Islam,dengan menunjukan ketakwaannya terhadap Allah swt. maka segala aspek yang berkaitan dengan kehidupan, seperti perkataan, perbuatan, perasaan (hati) seseorang, akan menampakkan ciri-ciri dari keislamannya tersebut.

Banyak Ayat dalam Al-Qur’an yang membahas kehidupan manusia baik berindividu, sesama manusia, bermasyarakat, dan bernegara. Seperti kewajiban menuntut ilmu, diperbolehkan mengadakan transaksi jual-beli,dll. Dengan cara memahami arti dari Ayat tersebut, dan mengaplikasikan kedalam segala aspek kehidupan, maka menjadikan Islam sebagai Pandangan Hidup.

Islam tidak hanya sebagai aturan-aturan yang bersifat teoritis, namun juga dapat dijadikan sebagai Pandangan Hidup yang sesuai dengan fitrah manusia untuk menjawab masalah-masalah atau problematika umat saat ini.

Dan di zaman ini, banyak kita lihat orang yang mengaku Islam yang biasanya tertulis di KTP tetapi secara kesehariannya tidak menunjukkan keislamannya, seperti tidak atau jarangnya melakukan sholat wajib lima waktu, jarang mengucapkan salam setiap kali bertemu teman atau sahabat sesama muslim,dll. Atau istilahnya saat ini yaitu Islam KTP.

Mungkin pada saat ini, Nilai-nilai agama sudah mulai berkurang, karena proses globalisasi dan pandangan hidup setiap orang berbeda-beda. Pada kenyataannya sekarang, kebanyakan orang mengganggap agama hanya sebagai hubungan manusia terhadap Tuhannya saja. Namun dalam Islam, tidak hanya mengatur manusia dengan Tuhannya saja,tapi  juga mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya. Dengan menjadikan Islam sebagai Pandangan Hidup, maka segala tatanan kehidupan seorang muslim akan sesuai berdasarkan nilai-nilai Islam dalam kehidupannya, sehingga tidak ada lagi yang namanya Islam KTP alias seorang muslim yang tidak menemukan keislamannya.

Akidah islam adalah akidah kaum muslim, yang didasarkan pada keimanan bahwa Allah Swt adalah satu-satunya Ilah (Zat yang ditaati), dan bahwa Muhammad saw adalah utusanNya yang paling akhir. Akidah islam memberikan penjelasan yang memuaskan terhadap problematika pokok manusia, yaitu tentang awal mula dan tujuan hidup, serta memandu manusia untuk memahami apa yang harus dia yakini dan apa yang tidak boleh dia imani. Islam, sebagai solusi akhir bagi problematika pokok manusia, telah memberikan pedoman menyeluruh bagi umat manusia dalam menjalani kehidupannya. Aturan demi aturan yang berkaitan dengan segala perilaku manusia telah diatur dalam hukum-hukum syari'at yang menyeluruh, lengkap, dan sempurna.

Dalam Islam dikenal dengan adanya kitab suci yaitu Al-Qur’an yang merupakan pedoman sekaligus menjadi dasar hukum bagi manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kepentingan diturunkannya kitab suci, dalam hal ini Al-Qur’an, yaitu : Agar manusia mengenal dan beriman kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa. Manusia cenderung mengakui adanya suatu kekuatan atau kekuasaan di luar dirinya. Manusia dengan caranya masing-masing mencari zat yang Maha Kuasa.

Pengalaman-pengalaman membuktikan, bahwa dengan hanya menggunakan akalnya manusia sering keliru mengenal Tuhannya. Untuk membantu manusia mengenal Tuhannya dengan benar, perlu adanya tuntunan dari Allah SWT. berupa wahyu yang diturunkan melalui para rasul. Dengan adanya wahyu, manusia dengan mudah dapat mengenal Tuhan yang sesungguhnya, Tuhan yang Maha Pencipta.

Al-qur’an sebagai pedoman hidup manusia dan umat Islam khususnya. Tanpa pegangan atau pedoman, manusia akan kehilangan arah. Kehidupan manusia penuh dengan berbagai persoalan dan kesulitan, maka Allah memberi petunjuk melalui wahyu. Wahyu-wahyu Allah yang dihimpun dalam sebuah kitab yang bernama Al-Qur’an itu menjadi pedoman yang lengkap bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan alam lingkungannya.

Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Budaya Timur

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya satu sama lain. Manusia memegang peranan yang unik yang dapat dipandang dari banyak segi. Kebudayaan mencangkup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu. Berikut merupakan salah satu contoh kasus keterkaitan manusia dengan kebudayaan.

Pada dasarnya, komunikasi merupakan salah satu unsur penting di dalam kehidupan, apa lagi manusia adalah mahluk sosial. Kemudahan berkomunikasi dan mencari informasi sangat berdampak besar pada kehidupan kita. Khususnya pada nilai moral dan kebudayaan. Lihat saja kehidupan pemuda sekarang yang sudah banyak terpengaruh oleh budaya Barat seperti berciuman bibir bahkan melalukan seks bebas. Perlahan tapi pasti kebudayaan Timur akan semakin tergeser jika dari individunya tidak membentengi diri dengan memperkuat dimensi budaya kita.

Hal yang paling berperan dalam tergesernya budaya ini tidak lain adalah dari perkembangan teknologi yang menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan tersebut mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri. Seperti di negeri ini, keramah-tamahan, gotong royong, senyum, sapa, cium tangan, bahasa yang baik dan sopan telah berganti dengan budaya barat yang bebas. 

Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia. Kehadiran internet juga turut serta menyumbang perubahan cara berpakaian. Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan baik. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.

Cara yang paling ampuh dalam mengatasi hal ini adalah dengan meningkatkan SDM yang berpatokan kepada budaya bangsa. Sekolah harus bisa membantu dalam pembentukan karakter. Peran orang tua juga penting, menanamkan nilai nilai budaya timur. Pemerintah juga harus berkontribusi dalam hal ini, misalnya mengkaji norma mengenai pergeseran budaya. Masyarakat harus berhati hati dalam meniru budaya budaya lain sehingga tidak berdampak buruk pada jati diri bangsa. Media masa adalah contributor utama dalam globalisasi, jadi media masa perlu mengkaji informasi yang kana disampaikan kepada masyarakat. Dengan begini semua orang bisa berperan aktif dalam mempertahankan budaya kita. Kita harus memperkuat dimensi budaya kita. Sehingga kita bisa mempertahankan budaya kita.

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat memang memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mengakses secara real-time informasi terkini yang terjadi di belahan dunia manapun dan tidak ada batasan sama sekali. Tetapi disisi lain perkembangan teknologi dapat berbahaya karena dikhawatirkan dengan begitu kencangnya aliran informasi tersebut dapat mengubah jati diri dan budaya bangsa.

Keharmonisan dalam Keluarga

Cinta adalah rasa sangat suka, rasa sayang, sangat kasih, atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka / sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya.

Dalam kehidupan manusia tidak pernah lepas dari yang namanya cinta dan kasih. Manusia sudah mendapat apa yang dinamakan kasih sayang sejak dalam kandungan. Ibu yang senantiasa menjaga kita dalam kandungan agar terlahir sehat dan normal, serta Ayah yang senantiasa menjaga istrinya yang hamil dan memunuhi berbagai kebutuhan yang dibutuhkan sang istri dan anaknya. Mereka membesarkan, menjaga, dan mendidik anaknya hingga akhir hayat mereka. Segala perhatian dan tanggung jawab mereka kasihi. Begitu pun sebaliknya sang anak harus patuh dan hormat kepada orang tuanya. Itu merupakan cinta dan kasih dalam keluarga. Hal tersebut sangatlah diperlukan demi terciptanya kenyamanan dan keharmonisan dalam hubungan suatu keluarga.

Keluarga yang harmonis ialah sebuah anggota keluarga yang penuh cinta kasih, saling menghargai dan mensyukuri. Sehingga, keributan dan ketegangan antara anggota keluarga yang menyebabkan ketidak-harmonisan dapat dihindari. Bagi keluarga harmonis, keluarga merupakan tempat mereka berkonsultasi dan menemukan solusi jika adanya permasalahan. Keluarga yang harmonis setiap anggota keluarganya pasti akan merasa tentram, disiplin dan bertanggung jawab.

Menciptakan suatu keluarga yang harmonis cukuplah mudah hanya memahami sikap anggota keluarga. Hindari kritikan yang justru menambah keruh masalah, akan lebih baik jika mencari solusi bersama dengan hati dan pikiran yang tenang. Hindari juga sikap saling menuntut, karena sebaiknya menerima kelemahan atau kekurangan yang ada pada keluarga. Namun menerimanya bukan berarti membiarkannya begitu saja, kita bisa memberikan motivasi atau support agar kelemahan yang ada bisa menjadi kekuatannya.

Jadi, suatu hubungan yang harmonis di dalam keluarga akan terjadi bila setiap anggota keluarganya saling menerima setiap kekurangan yang ada, dan menyelesaikan masalah secara bersama.

Rabu, 07 Januari 2015

Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat

Nama    : Nurul Jannah
NPM     : 28314279
Kelas    : 1TB05




Telah kita ketahui di Indonesia memiliki banyak sekali budaya dan adat istiadat yang juga berhubungan dengan masyarakat dan agama. Dari berbagai budaya yang ada di Indonesia dapat dikaitkan hubungannya dengan agama dan masyarakat dalam melestarikan budaya. Masyarakat juga turut mempunyai andil yang besar dalam melestarikan budaya, karena masyarakatlah yang menjalankan semua perintah agama dan ikut menjaga budaya agar tetap terpelihara.
Selain itu ada juga hubungan lainnya, yaitu menjaga tatanan kehidupan. Maksudnya hubungan agama dalam kehidupan jika dipadukan dengan budaya dan masyarakat akan membentuk kehidupan yang harmonis, karena ketiganya mempunyai keterkaitan yang erat satu sama lain. Sebagai contoh jika kita rajin beribadah dengan baik dan taat dengan peraturan yang ada, hati dan pikiran kita pasti akan tenang dan dengan itu kita dapat membuat keadaan menjadi lebih baik seperti memelihara dan menjaga budaya kita agar tidak diakui oleh negara lain.


DEFINISI AGAMA
§  Definisi agama menurut sosiologi adalah definisi yang empiris. Sosiologi tidak pernah memberikan definisi agama yang evaluative (menilai). Sosiologi angkat tangan mengenai hakikat agama, baiknya atau buruknya agama atau agama-agama yang tengah diamatinya. Dari pengamatan ini sosiologi hanya sanggup memberikan definisi deskriptif (menggambarkan apa adanya) yang mengungkapkan apa yang dimengerti dan dialami pemeluk-pemeluknya.
§  Definisi agama menurut Durkheim adalah suatu sistem kepercayaan dan praktek yang telah dipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal yang kudus kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek yang bersatu menjadi suatu komunitas moral yang tunggal. Dari definisi ini ada dua unsur yang penting, yang menjadi syarat sesuatu dapat disebut agama, yaitu “sifat kudus” dari agama dan “praktek-praktek ritual” dari agama. Agama tidak harus melibatkan adanya konsep mengenai suatu mahluk supranatural, tetapi agama tidak dapat melepaskan kedua unsur di atas, karena ia akan menjadi bukan agama lagi, ketika salah satu unsur tersebut terlepas. Di sini terlihat bahwa sesuatu dapat disebut agama bukan dilihat dari substansi isinya tetapi dari bentuknya, yang melibatkan dua ciri tersebut.
§  Definisi agama menurut Hendro puspito adalah suatu jenis sosial yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berproses pada kekuatan-kekuatan non-empiris yang dipercayainya dan didayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi mereka dan masyarakat luas umumya. Dalam kamus sosiologi, pengertian agama ada 3 macam yaitu:
1.      Kepercayaan pada hal-hal yang spiritual
2.      Perangkat kepercayaan dan praktek-praktek spiritual yang dianggap sebagai tujuan tersendiri
3.      Ideologi mengenai hal-hal yang bersifat supranatural

Ruang Lingkup Agama
Secara garis besar ruang lingkup agama mencakup :
a.       Hubungan manusia dengan tuhannya
Hubungan dengan tuhan disebut ibadah. Ibadah bertujuan untuk mendekatkan diri manusia kepada tuhannya.
b.      Hubungan manusia dengan manusia
Agama memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan dan kemasyarakatan. Setiap agama mengajarkan tolong-menolong terhadap sesama manusia.
c.       Hubungan manusia dengan makhluk lainnya atau lingkungannya
Setiap agama mengajarkan bahwa manusia selalu menjaga keharmonisan antara makluk hidup dengan lingkungan sekitar supaya manusia dapat melanjutkan kehidupannya.


Sholat adalah ibadah umat muslim yang beragama Islam

Kegiatan Istighosah SMAN 13 Kab. Tangerang

Kegiatan - kegiatan pada gambar di atas merupakan ibadah masyarakat yang beragama Islam.
Lokasi : Masjid Raya Al – A’zhom Kota Tangerang

Fungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat
Dalam hal fungsi, masyarakat dan agama itu berperan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat yang tidak dapat   dipecahakan   secara   empiris   karena   adanya   keterbatasan kemampuan dan ketidakpastian. Oleh karena itu, diharapkan agama menjalankan   fungsinya   sehingga   masyarakat   merasa   sejahtera, aman, dan stabil. Agama dalam masyarakat bisa difungsikan sebagai berikut :
a)      Fungsi edukatif.
Agama memberikan bimbingan dan pengajaaran dengan perantara petugas-petugasnya (fungsionaris) seperti syaman, dukun, nabi, kiai, pendeta imam, guru agama dan lainnya, baik dalam upacara (perayaan) keagamaan, khotbah, renungan (meditasi) pendalaman rohani, dsb.

b)      Fungsi penyelamatan.
Bahwa setiap manusia menginginkan keselamatan baik dalam hidup sekarang ini maupun sesudah mati. Jaminan keselamatan ini hanya bisa mereka temukan dalam agama. Agama membantu manusia untuk mengenal sesuatu “yang sakral” dan “makhluk teringgi” atau Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya. Sehingga dalam yang hubungan ini manusia percaya dapat memperoleh apa yang ia inginkan. Agama sanggup mendamaikan kembali manusia yang salah dengan Tuhan dengan jalan pengampunan dan Penyucian batin.

c)      Fungsi pengawasan sosial (social control)
Fungsi agama sebagai kontrol sosial yaitu :
·         Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga masyarakat.
·         Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral (yang dianggap baik) dari serbuan destruktif dari agama baru dan dari system hokum Negara modern.

d)     Fungsi memupuk Persaudaraan
Kesatuan persaudaraan berdasarkan kesatuan sosiologis ialah kesatuan manusia-manusia yang didirikan atas unsur kesamaan.
·         Kesatuan persaudaraan berdasarkan ideologi yang sama, seperti liberalisme, komunisme, dan sosialisme.
·         Kesatuan persaudaraan berdasarkan sistem politik yang sama. Bangsa-bangsa bergabung dalam sistem kenegaraan besar, seperti NATO, ASEAN dll.
·         Kesatuan persaudaraan atas dasar se-iman, merupakan kesatuan tertinggi karena dalam persatuan ini manusia bukan hanya melibatkan sebagian dari dirinya saja melainkan seluruh pribadinya dilibatkan dalam satu intimitas yang terdalam dengan sesuatu yang tertinggi yang dipercayai bersama.

e)      Fungsi transformatif.
Fungsi transformatif disini diartikan dengan mengubah bentuk kehidupan baru atau mengganti nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru yang lebih bermanfaat. Sedangkan  menurut   Thomas   F.O’Dea  menuliskan   enam  fungsi agama dan masyarakat yaitu :
1.      Sebagai pendukung, pelipur lara, dan perekonsiliasi.
2.      Sarana hubungan  transendental  melalui  pemujaan dan upacara keagamaan.
3.      Penguat norma-norma dan nilai-nilai yang sudah ada.
4.      Pengoreksi fungsi yang sudah ada.
5.      Pemberi identitas diri.
6.      Pendewasaan agama.

Agama memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan
masyarakat, karena agama memberikan sebuah system nilai yang memiliki derivasi
pada norma-norma masyarakat untuk memberikan pengabsahan dan pembenaran dalam
mengatur pola perilaku manusia, baik di level individu dan masyarakat. Agama
menjadi sebuah pedoman hidup singkatnya. Dalam memandang nilai, dapat kita lihat dari dua sudut pandang. Pertama, nilai  agama dilihat dari sudut intelektual yang menjadikan nilai agama sebagai norma  atau prinsip. Kedua, nilai agama dirasakan di sudut pandang emosional yang menyebabkan adanya sebuah dorongan rasa dalam diri yang disebut mistisme.

 Pengaruh Agama Terhadap Kehidupan Manusia
Sebagaimana telah dijelaskan dari pemaparan diatas, jasa terbesar agama adalah mengarahkan perhatian manusia kepada masalah yang penting yang selalu menggoda manusia yaitu masalah “arti dan makna”. Manusia membutuhkan bukan saja pengaturan emosi, tetapi juga kepastian kognitif tentang perkara-perkara seperti kesusilaan, disiplin, penderitaan, kematian, nasib terakhir. Terhadap persoalan tersebut agama menunjukan kepada manusia jalan dan arah kemana manusia dapat mencari jawabannya. Dan jawaban tersebut hanya dapat diperoleh  jika manusia beserta masyarakatnya mau menerima suatu yang ditunjuk sebagai “sumber” dan “terminal terakhir” dari segala kejadian yang ada di dunia. Terminal terakhir ini berada dalam dunia supra-empiris yang tidak dapat dijangkau tenaga indrawi maupun otak manusiawi, sehingga tidak dapat dibuktikan secara rasional, malainkan harus diterima sebagai kebenaran. Agama juga telah meningkatkan kesadaran yang hidup dalam diri manusia akan kondisi eksistensinya yang berupa ketidakpastian dan ketidakmampuan untuk menjawab problem hidup manusia yang berat.
Para ahli kebuadayaan yang telah mengadakan pengamatan mengenai aneka kebudayaan berbagai bangsa sampai pada kesimpulan, bahwa agama merupakan unsur inti yang paling mendasar dari kebudayaan manusia, baik ditinjau dari segi positif maupun negatif. Masyarakat adalah suatu fenomena sosial yang terkena arus perubahan terus-menerus yang dapat dibagi dalam dua kategori : kekuatan batin (rohani) dan kekuatan lahir (jasmani). Contoh perubahan yang disebabkan kekuatan lahir ialah perkembangan teknologi yang dibuat oleh manusia. Sedangkan contoh perubahan yang disebabkan oleh kekuatan batin adalah demokrasi, reformasi, dan agama. Dari analisis komparatif ternyata bahwa agama dan nilai-nilai keagamaan merupakan kekuatan pengubah yang terkuat dari semua kebudayaan, agama dapat menjadi inisiator ataupun promotor, tetapi juga sebagai alat penentang yang gigih sesuai dengan kedudukan agama.
Secara sosiologis, pengaruh agama bisa dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh yang bersifat positif atau pengaruh yang menyatukan (integrative factor) dan pengaruh yang bersifat negatif atau pengaruh yang bersifat destruktif dan memecah-belah (desintegrative factor). Pembahasan tentang fungsi agama disini akan dibatasi pada dua hal yaitu agama sebagai faktor integratif dan sekaligus disintegratif bagi masyarakat, pengaruh yang bersifat integratif.
            Peranan sosial agama sebagai faktor integratif bagi masyarakat berarti peran agama dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban sosial didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sehingga agama menjamin adanya konsensus dalam masyarakat.
Fungsi Disintegratif Agama adalah, meskipun agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang mempersatukan, mengikat, dan memelihara eksistensi suatu masyarakat, pada saat yang sama agama juga dapat memainkan peranan sebagai kekuatan yang mencerai-beraikan, memecah-belah bahkan menghancurkan eksistensi suatu masyarakat. Hal ini merupakan konsekuensi dari begitu kuatnya agama dalam mengikat kelompok pemeluknya sendiri sehingga seringkali mengabaikan bahkan menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain.

 Pengaruh Agama Terhadap Stratifikasi Sosial
Didalam ajaran sosiologi kita mengenal pengertian stratifikasi sosial yang mempunyai pengertian yaitu, susunan berbagai kedudukan sosial menurut tinggi rendahnya dalam masyarakat. Seorang pengamat menggambarkan masyarakat sebagai suatu tanda yang berdiri yang mempunyai anak tanggga-anak tangga dari bawah keatas. Stratifikasi sosial itu tidak sama antara masyarakat satu dengan yang lain karena setiap masyarakat mempunyai stratifikasi sosialnya sendiri . Jika jarak antara tangga yang satu dengan anak tangga yang ada diatasnya ditarik horizontal, maka terdapat suatu ruang. Ruang itu disebut lapisan sosial. Jadi lapisan sosial adalah keseluruhan orang yang berkedudukan lapisan sosial setingkat . Contoh pengaruh agama terhadap stratifikasi pada golongan petani, sikap mental golongan petani terbentuk oleh situasi dan kondisi dimana mereka hidup, yang antara lain adalah faktor klimatologis dan hidrologis seperti musim dingin dan musim panas, yang sejalan dengan musim kering dan musim penghujan. Golongan petani selalu bergumul dengan pemainan hukum alam (pertanian). Hukum cocok tanam kadang sulit diperhitungkan secara cermat selalu bersandar pada kedermawanan alam yang datang lambat & tidak menentu. Maka kaum petani lebih cenderung untuk mendayagunakan kekuatan-kekuatan magis (supra-empiris) guna membantu mereka dalam menentukan hari yang tepat. Semangat religius golongan petani itu terlihat dari pengadaan sejumlah pesta pertanian pada peristiwa penting, misalnya kaum petani di Indonesia mengadakan selamatan pada saat menanam benih dan waktu panen, sampai sekarang ini banyak petani di Indonesia masih mengadakan ritual tersebut.

KELESTARIAN AGAMA DALAM MASYARAKAT
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, kemudian lahir pemikiran-pemikiran yang berlandaskan pada pemikiran sekuler seperti pemikiran Max Weber yang mengatakan bahwa pada masyarakat modern agama akan lenyap karena pada masyarakat modern dikuasai oleh teknologi dan birokrasi. Tetapi pemikiran tersebut itu belum terbukti dalam kurun waktu terkhir ini. Sebagai contoh yang terjadi di negara-negara komunis seperti Rusia, RRC, Vietnam yang menerapkan penghapusan agama karena tidak sesuai dengan ideologi negara tersebut, tetapi beberapa orang berhasil mempertahankan agama tersebut, bahkan umat beragama semakin meningkat. Dengan mengirasionalkan agama bahwa agama adalah sesuatu yang salah dalam pemikiran, tetapi dengan sendirinya umat beragama dapat berpikir dan mengetahui apa yang dipikirkan mengenai agama. Sehingga umat beragama dapat memahami apa arti sebuah agama dam manfaatnya.
Karena semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang demikian dinamis, teori-teori lama kemudian mengalami penyempurnaan dan revisi. Bukan pada tempatnya membandingkan kebenaran ilmu pengetahuan dengan kebenaran yang diperoleh dari informasi agama. Pemeluk agama meyakini kebenaran agama sebagai kebenaran yang bersifat kekal, sementara kebenaran ilmu pengetahuan bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan kemampuan pola pikir manusia. Ilmu pengetahuan sendiri sebenarnya bisa menjadi bagian dari penafsiran nilai-nilai agama. Sepertia yang dikatakan David Tracy bahwa ilmu pengetahuan itu mengandung dimensi religious, karena untuk dapat dipahami dan diterima, diperlukan keterlibatan diri dengan soal Ketuhanan dan agama.



Sumber :
http://bennydaniarsa.blog.fisip.uns.ac.id/2011/03/13/agama-dan-masyarakat/


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Agama%20dan%20Masyarakat,%204.pdf