Minggu, 10 Mei 2015

Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Budaya Timur

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya satu sama lain. Manusia memegang peranan yang unik yang dapat dipandang dari banyak segi. Kebudayaan mencangkup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu. Berikut merupakan salah satu contoh kasus keterkaitan manusia dengan kebudayaan.

Pada dasarnya, komunikasi merupakan salah satu unsur penting di dalam kehidupan, apa lagi manusia adalah mahluk sosial. Kemudahan berkomunikasi dan mencari informasi sangat berdampak besar pada kehidupan kita. Khususnya pada nilai moral dan kebudayaan. Lihat saja kehidupan pemuda sekarang yang sudah banyak terpengaruh oleh budaya Barat seperti berciuman bibir bahkan melalukan seks bebas. Perlahan tapi pasti kebudayaan Timur akan semakin tergeser jika dari individunya tidak membentengi diri dengan memperkuat dimensi budaya kita.

Hal yang paling berperan dalam tergesernya budaya ini tidak lain adalah dari perkembangan teknologi yang menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan tersebut mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri. Seperti di negeri ini, keramah-tamahan, gotong royong, senyum, sapa, cium tangan, bahasa yang baik dan sopan telah berganti dengan budaya barat yang bebas. 

Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia. Kehadiran internet juga turut serta menyumbang perubahan cara berpakaian. Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan baik. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.

Cara yang paling ampuh dalam mengatasi hal ini adalah dengan meningkatkan SDM yang berpatokan kepada budaya bangsa. Sekolah harus bisa membantu dalam pembentukan karakter. Peran orang tua juga penting, menanamkan nilai nilai budaya timur. Pemerintah juga harus berkontribusi dalam hal ini, misalnya mengkaji norma mengenai pergeseran budaya. Masyarakat harus berhati hati dalam meniru budaya budaya lain sehingga tidak berdampak buruk pada jati diri bangsa. Media masa adalah contributor utama dalam globalisasi, jadi media masa perlu mengkaji informasi yang kana disampaikan kepada masyarakat. Dengan begini semua orang bisa berperan aktif dalam mempertahankan budaya kita. Kita harus memperkuat dimensi budaya kita. Sehingga kita bisa mempertahankan budaya kita.

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat memang memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mengakses secara real-time informasi terkini yang terjadi di belahan dunia manapun dan tidak ada batasan sama sekali. Tetapi disisi lain perkembangan teknologi dapat berbahaya karena dikhawatirkan dengan begitu kencangnya aliran informasi tersebut dapat mengubah jati diri dan budaya bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar