Nama : Nurul Jannah
NPM : 28314279
Kelas : 1TB05
Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang di zaman modern ini telah banyak
membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaannya serta memberikan kemudahan
dalam berbagai hal seperti bidang pendidikan, kedokteran, seni, perbankan dan
masih banyak lagi. Namun tak semua masyarakat dapat menikmati canggihnya
pengetahuan teknologi yang maju ini. Masih banyak masyarakat yang berada
digaris kemiskinan belum menikmatinya. Sebagai manusia yang selalu hidup dalam
kehidupan dinamis, teknologi yang semakin lama semakin maju seharusnya dapat
digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat tetapi semakin maju teknologi
tersebut, harga yang diberikan semakin mahal. Maka dari itu diperlukan solusi
bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berperan untuk membantu
kemiskinan dan masyarakat yang masih memiliki keterbatasan sumber daya.
· Ilmu Pengetahuan
Perpustakaan merupakan
salah satu tempat sumber ilmu pengetahuan, karena tempat itu terdapat berbagai
macam buku yang dapat menambah pengetahuan seseorang.
Lokasi : Perpustakaan
Umum Tangerang, Babakan-Cikokol, Kota Tangerang.
Ilmu atau
ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan
(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori
yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode
yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Jika
dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir
lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Secara umum,
Ilmu pengetahuan merupakan suatu pangkal tumpuan (objek) yang sistematis,
mentoris, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif.
Syarat-syarat
ilmu pengetahuan
1) Objektif
Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu
golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya
dari dalam. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni
persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif;
bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2) Metodis
Merupakan upaya-upaya yang dilakukan untuk
meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran.
Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos”
yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang
digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3) Sistematis
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan
suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan
logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat
merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4) Universal
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum
(tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya
universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial
menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan
ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk
mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks
dan tertentu pula.
·
Teknologi
Komputer merupakan salah satu dari produk teknologi yanga saat ini telah digunakan oleh bnayak orang guna membantu dalam menyelesaikan pekerjaan. Lokasi : Lab Komputer SMAN 13 Kab. Tangerang |
Pengertian Teknologi berasal dari
kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan semua
proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional.
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda,
atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan
menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia.
Teknologi sebenarnya bukan hanya sekedar
penciptaan barang, benda atau alat. Tetapi teknologi bahkan telah menjadi suatu
sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi juga
bukan sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan
keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “daya pencipta” yang
berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan
menciptakan suatu komunitas manusia yang lain. Teknologi merupakan “aplikasi
ilmu” dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas
dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia
pada beberapa aspek.
·
Kemiskinan
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara, pemahaman
utamanya mencakup:
a.
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan
pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan
dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan
dasar.
b.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan
dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
c.
Gambaran tentang kurangnya
penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi
bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Garis kemiskinan
yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu :
1)
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang
diperlukan
2)
Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
3)
Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara
manusiawi
Penyebab Kemiskinan :
- Penyebab individual, atau patologis,
yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan
dari si miskin;
- penyebab keluarga, yang
menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
- penyebab sub-budaya (subcultural),
yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar;
- penyebab agensi, yang melihat
kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah,
dan ekonomi;
- penyebab struktural, yang memberikan
alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa
kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di
Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan
masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak
sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis
kemiskinan.
·
Hubungan antara Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Kemiskinan
Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi
kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan
teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan
pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses
produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi
merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu
pengetahuan di dalamnya. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian
yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu
sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional
seperti kemiskinan.
Dalam hal kemiskinan struktural,
ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat
dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula.
Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan
terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya
disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia
dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Semuanya
merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di
dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
·
Contoh Studi Kasus:
Tika
Bisono: Anak-anak Indonesia Harus Tahu Perkembangan TI
Sumber: Kompas.com
SELASA, 19 FEBRUARI 2008 | 19:04 WIB
Sumber: Kompas.com
SELASA, 19 FEBRUARI 2008 | 19:04 WIB
JAKARTA,
SELASA – Selama beberapa tahun terakhir ini perkembangan teknologi informasi
(TI) semakin maju sejalan dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat.
Pengenalan terhadap perangkat teknologi pun seharusnya sudah dilakukan sejak
dini agar tidak “gaptek” atau gagap teknologi di era globalisasi yang semakin berkembang
apalagi di Indonesia.
“Anak-anak
Indonesia seharusnya sudah dikenalkan pada teknologi itu sejak pre-school.
Sekitar usia empat tahun.” ujar Tika Bisono, dalam acara Memanfaatkan Perangkat
Tehnologi untuk Pengembangan Kreativitas Anak, di Kidzania, Jakarta, Selasa
(19/2).
Menurut Tika Bisono, penggunaan teknologi informasi yang semakin canggih pada anak-anak, seharusnya mendapat pendampingan dari orang tua. “Orangtua dapat mengarahkan anak-anak dalam penggunaan perangkat-perangkat teknologi tersebut, sehingga penggunaannya tidak melewati batas-batasnya. Tapi orangtuanya harus belajar dulu. Ya perlu semacam edukasi teknologi untuk orangtua,” ujar Tika.
Menurut hasil penelitian lembaga riset pasar ritel dan konsumen global, NPD Group yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat, pada pertengahan 2007, anak-anak usia empat sampai lima tahun yang berada di Amerika Serikat, paling sering menggunakan perangkat teknologi komputer.
Menurut Tika Bisono, penggunaan teknologi informasi yang semakin canggih pada anak-anak, seharusnya mendapat pendampingan dari orang tua. “Orangtua dapat mengarahkan anak-anak dalam penggunaan perangkat-perangkat teknologi tersebut, sehingga penggunaannya tidak melewati batas-batasnya. Tapi orangtuanya harus belajar dulu. Ya perlu semacam edukasi teknologi untuk orangtua,” ujar Tika.
Menurut hasil penelitian lembaga riset pasar ritel dan konsumen global, NPD Group yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat, pada pertengahan 2007, anak-anak usia empat sampai lima tahun yang berada di Amerika Serikat, paling sering menggunakan perangkat teknologi komputer.
Walaupun
penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat namun hasilnya bisa menjadi sebuah
rujukan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, seiring dengan
meningkatnya fenomena anak-anak yang akrab dengan dunia TI.
Tika mengungkapkan saat ini anak-anak kelas menengah keatas di Indonesia memiliki kemampuan yang tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), karena memiliki akses yang memadai. “Ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah. Bagaimana anak-anak menengah ke bawah pun bisa memiliki akses untuk tahu tentang kemajuan teknologi,” tambah Tika.
Tika mengungkapkan saat ini anak-anak kelas menengah keatas di Indonesia memiliki kemampuan yang tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), karena memiliki akses yang memadai. “Ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah. Bagaimana anak-anak menengah ke bawah pun bisa memiliki akses untuk tahu tentang kemajuan teknologi,” tambah Tika.
Dari
studi kasus diatas pembangunan ekonomi di Indonesia memang belum merata
disetiap daerah. Hal ini dapat dibuktikan dari masih minimnya sarana teknologi
untuk siswa-siswa yang masih tinggal di daerah terpencil. Pengenalan teknologi
yang seharusnya sudah diperkenalkan sejak dini oleh orang tua dapat memperkecil
kemiskinan dari dampak perubahan teknologi yang berkembang secara tidak merata
sehingga masih terdapat daerah-daerah di Indonesia ini yang belum tersentuh
oleh teknologi secara langsung. Perkembangan teknologi secara merata dan
menyeluruh akan membuat suatu daerah itu menjadi maju dan memiliki sumber daya
yang berkualitas.
Kesimpulan :
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Terutama
dalam perkembangannya yang semakin pesat dari tahun ke tahun. Masyarakat mau
tidak mau harus mengikuti perkembangan yang ada demi kemudahannya dalam
beraktifitas, tetapi faktor penybaran perekonomian yang tidak merata
menyababkan hal-hal yang ingin dicapai tidak dapat berjalan dengan maksimal.
Sumber :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab8-ilmu_pengetahuan_teknologi_dan_kemiskinan.pdf
http://dunia-schut.blogspot.com/2013/01/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
http://pandanwulan.wordpress.com/2012/01/09/tugas-ilmu-sosial-dasar-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar