Rabu, 19 November 2014

Ilmu Sosial Dasar : Pelapisan Sosial dan Persamaan Derajat

Nama     : Nurul Jannah
NPM       : 28314279
Kelas      : 1TB05



A.      PENGERTIAN PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara vertikal (bertingkat). Perwujudannya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan rendah. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.



B.      PELAPISAN SOSIAL CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh sistem sosial masyarakat kuno. Seluruh masyarakat memberikan sikap dan kegiatan yang berbeda kepada kaum laki-laki dan perempuan. Dan perlu diingat bahwa ketentuan-ketentuan tentang pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan yang kemudian menjadi dasar daripada pembagian pekerjaan, yang pada setiap suku bangsa memiliki cara sendiri-sendiri dalam pembagiannya. Di dalam organisasi masyarakat primitif pun dimana belum mengenai tulisan, pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal ini terwujud berbagai bentuk sebagai berikut :
1)      Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan hak dan kewajiban.
2)      Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak Istimewa.
3)      Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
4)      Adanya orang-orang yang dikecilkan di luar kasta dan orang yang di luar perlindungan hukum (cutlaw men)
5)      Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
6)      Adanya pembedaan standar ekonomi

C.      TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
·         Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Orang-orang yang menduduki lapisan ini terbentuk dan berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Sehingga, bentuk dan dasar dari pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku. Dan pada pelapisan ini, kedudukan seseorang pada suatu strata terbentuk secara otomatis.

·         Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Sehingga, terdapat keteraturan yang jelas bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertikal maupun secara horizontal. Dalam cara ini tersusun dua sistem, yaitu :
1)      Sistem fungsional; merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2)      Sistem skalar: merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal).

D.      PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA
Menurut sifatnya, maka sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :
·         Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup.
Perpindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Di dalam sistem yang demikian itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran.
·         Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
Setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke lapisan yang ada di bawahnya atau naik ke lapisan yang di atasnya.

E.       TEORI - TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
1)      Aristoteles : “Di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya”.
2)      Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. : “Selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai”.
3)      Vilfredo Pareto : “Ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite”.
4)      Gaotano Mosoa : “Di dalam seluruhmasyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak)”.
5)      Karl Mark : “Terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi”.

KESAMAAN DERAJAT
Sifat perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya orang seorang itu sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sektor kehidupan. Hak inilah yang banyak dikenal dengan Hak Asasi Manusia.
gambar ini diambil saat tabligh akbar di masjid al-azhom, Kota Tangerang. dari gambar tersebut menunjukan adanya persamaan derajat yaitu saat beribadah dan berserah diri kepada Tuhan. 
Persamaan HAK
Kekuasaan manusia yang berwujud dalam hak- hak dasar beserta kebebasan hak asasi yang selama itu dimilikinya secara leluasa, dan kekuasaan yang melekat pada organisasi baru dalam bentuk masyarakat. 
PENDAPAT : Kita sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. Dan dalam pelaksanaannya, hak dan kewajiban harus sama - sama dijalankan dengan baik.

Sumber                :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkduisd/bab6-pelapisan-sosial-dan-persamaan-derajat.pdf

https://adytiawan.wordpress.com/2012/11/11/ilmu-sosial-dasar-pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar