Nama : Nurul
Jannah
NPM :
28314279
Kelas :
1TB05
A.
PENGERTIAN
PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan sosial atau
stratifikasi sosial (social
stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara vertikal
(bertingkat). Perwujudannya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat
diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan rendah. Dasar tinggi dan
rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam
perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta
kekuasaan dan wewenang.
B.
PELAPISAN
SOSIAL CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL
Pembagian dan pemberian
kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh
sistem sosial masyarakat kuno. Seluruh masyarakat memberikan sikap dan kegiatan
yang berbeda kepada kaum laki-laki dan perempuan. Dan perlu diingat bahwa
ketentuan-ketentuan tentang pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan
yang kemudian menjadi dasar daripada pembagian pekerjaan, yang pada setiap suku
bangsa memiliki cara sendiri-sendiri dalam pembagiannya. Di dalam organisasi
masyarakat primitif pun dimana belum mengenai tulisan, pelapisan masyarakat itu
sudah ada. Hal ini terwujud berbagai bentuk sebagai berikut :
1)
Adanya kelompok berdasarkan
jenis kelamin dan umur dengan pembedaan hak dan kewajiban.
2)
Adanya kelompok-kelompok
pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak Istimewa.
3)
Adanya pemimpin yang saling
berpengaruh
4)
Adanya orang-orang yang
dikecilkan di luar kasta dan orang yang di luar perlindungan hukum (cutlaw men)
5)
Adanya pembagian kerja di
dalam suku itu sendiri
6)
Adanya pembedaan standar
ekonomi
C.
TERJADINYA
PELAPISAN SOSIAL
·
Terjadi dengan Sendirinya
Proses
ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.
Orang-orang yang menduduki lapisan ini terbentuk dan berjalan secara alamiah
dengan sendirinya. Sehingga, bentuk dan dasar dari pelapisan itu bervariasi
menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku. Dan
pada pelapisan ini, kedudukan seseorang pada suatu strata terbentuk secara otomatis.
·
Terjadi dengan Sengaja
Sistem
pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama.
Di dalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang
dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Sehingga, terdapat keteraturan
yang jelas bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang
yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertikal maupun secara
horizontal. Dalam cara ini tersusun dua sistem, yaitu :
1)
Sistem fungsional;
merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan
harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2)
Sistem skalar: merupakan
pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal).
D.
PEMBEDAAN
SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA
Menurut sifatnya, maka
sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :
·
Sistem pelapisan masyarakat
yang tertutup.
Perpindahan
anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak
mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Di dalam sistem yang
demikian itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu
lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran.
·
Sistem pelapisan masyarakat
yang terbuka
Setiap
anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke lapisan yang ada di
bawahnya atau naik ke lapisan yang di atasnya.
E.
TEORI - TEORI
TENTANG PELAPISAN SOSIAL
1)
Aristoteles : “Di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsur,
yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang
berada di tengah-tengahnya”.
2)
Prof. Dr. Selo Sumardjan
dan Soelaiman Soemardi SH. MA. :
“Selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan
setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai”.
3)
Vilfredo Pareto : “Ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu
yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite”.
4)
Gaotano Mosoa : “Di dalam seluruhmasyarakat dari masyarakat yang
kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh
kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu
sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak)”.
5)
Karl Mark : “Terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat
yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang
tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses
produksi”.
KESAMAAN DERAJAT
Sifat perhubungan antara
manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya
orang seorang itu sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban,
baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. Kesamaan
derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sektor
kehidupan. Hak inilah yang banyak dikenal dengan Hak Asasi Manusia.
gambar ini diambil saat tabligh akbar di masjid al-azhom, Kota Tangerang. dari gambar tersebut menunjukan adanya persamaan derajat yaitu saat beribadah dan berserah diri kepada Tuhan. |
Persamaan HAK
Kekuasaan manusia yang
berwujud dalam hak- hak dasar beserta kebebasan hak asasi yang selama itu
dimilikinya secara leluasa, dan kekuasaan yang melekat pada organisasi baru
dalam bentuk masyarakat.
PENDAPAT : Kita sebagai anggota
masyarakat mempunyai hak dan kewajiban baik terhadap masyarakat maupun terhadap
pemerintah dan negara. Dan dalam pelaksanaannya, hak dan kewajiban harus sama -
sama dijalankan dengan baik.
Sumber :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkduisd/bab6-pelapisan-sosial-dan-persamaan-derajat.pdf
https://adytiawan.wordpress.com/2012/11/11/ilmu-sosial-dasar-pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar