Rabu, 10 Februari 2016

#7 RANGKUMAN TUGAS-TUGAS (ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN)

#1 ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN 

Di dalam kehidupan, arsitektur dengan lingkungan memiliki keterikatan yang tinggi karena satu sama lainnya saling berhubungan. Lingkungan merupakan tempat makhluk hidup tumbuh, berkembang, dan beradaptasi dengan alam. Lingkungan sangat berarti karena di dalamnya terdapat berbagai kebutuhan bagi setiap makhluk hidup. Maka dari itu penting sekali menjaga dan melestarikan lingkungan. Untuk mendapatkan kehidupan yang baik maka diperlukan arsitektur yang dapat menyeimbangkan keadaan lingkungan.

Contohnya, dengan mendirikan bangunan yang berwawasan ekologi kita dapat mengurangi dan mencegah kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ekosistem, serta turut memprioritaskan kesehatan alam, sehingga terbentuk keseimbangan antara bangunan ekologi dengan ekologi tersebut.



#2 RESPON ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN 

Dalam proses pembangunan, haruslah memperhatikan keadaan lingkungan agar tidak merusak alam.
Seorang arsitek haruslah bertindak bijaksana dengan cara melayani alam, mengikuti hukum-hukumnya dan membangun atas dasar hukum-hukum tersebut. Membangun bangunan dengan tetap menjaga tanaman dan turut mengembangkannya untuk menciptakan kehidupan yang selaras dengan alam.

Arsitektur dan lingkungan menyadarkan kita akan perlunya merubah haluan yaitu berfikir secara baru dalam pembangunan. Dari arsitektur teknik dapat dialihkan kepada arsitektur kemanusiaan yang lebih memperhitungkan keselarasan dengan alam maupun kepentingan manusia penghuninya. Memikirkan lingkungan dan tidak egois untuk menguasai alam. Karena sesungguhnya, kita dapat merusak alam jika kita hanya hidup dari alam tetapi tidak menghidupi alam.



#3 RANGKUMAN BUKU ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN 

Dasar kehidupan manusia mencakup dua hal, yaitu pembangunan dan pemukiman. Serta memiliki dua arus yang mempengaruhi kehidupan manusia, yaitu alam dan teknik. Pembangunan menurut kebutuhan manusia dinamakan pembangunan secara biologis atau bisa disebut arsitektur biologis. Arsitektur biologis berarti ilmu penghubung antara manusia dan lingkungannya secara keseluruhan. Keseimbangan kehidupan manusia dengan alam membutuhkan beberapa pengertian seperti pengertian waktu, ruang, ukuran, fungsi, lingkungan dan sebagainya.
  • Pengertian waktu dibagi menjadi 3, yaitu waktu lama / lampau, waktu sekarang, dan waktu masa depan.
  • Pengertian ruang dibagi menjadi 4, yaitu alam, manusia, masyarakat, dan bangunan.
  • Pengertian ukuran dibagi menjadi 2, yaitu perbandingan arsitektur alam dan teknik; dan peradaban (sivilisasi) dan kebudayaan.
  • Pengertian Fungsi harus memperhatikan hal-hal seperti situasi dan analisis site, ruang dan iklim, energi dan bahan bangunan, cara membangun dan konstruksi bangunan, ukuran dan proporsi, serta ruang dan bentuk.
  • Pengertian Lingkungan dibagi menjadi 3 macam, yaitu lingkungan alam, lingkungan sekitar (lingkungan buatan), lingkungan sosial dan ekonomi dasar.
  • Bahan Bangunan Biologik penggolongannya berdasarkan penggunaan bahan mentah, seperti bahan bangunan yang dapat dibudidayakan (kayu, bambu, rumbia, alang-alang dan ijuk); bahan bangunan alam yang dapat digunakan lagi (batu alam, tanah, tanah liat dan lempung); bahan bangunan buatan yang dapat digunakan lagi; bahan bangunan alam yang disediakan secara industrial [batu buatan yang dibakar (batu merah), genting flam dan genting pres, batu buatan yang tidak dibakar (batako)]; bahan bangunan logam, kaca, plastik/sintesis.
  • Perencanaan Arsitektur Biologik.


#4 RANGKUMAN BUKU DASAR-DASAR ARSITEKTUR BIOLOGIS 

Arsitektur ekologis mencerminkan perhatian terhadap lingkungan alam dan sumber alam yang terbatas dengan cara menciptakan lingkungan yang lebih sedikit mengkonsumsi dan lebih banyak menghasilkan kekayaan alam. Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Dasar-dasar sebuah ekosistem adalah komunitas (biosonos) dan kawasan alam (biotop). Suatu ekosistem biasanya terdiri dari empat komponen dasar, yaitu lingkungan abiotik, organisme produsen, organisme konsumen, dan organisme perombak. Ekosistem dapat dibagi atas :
  • Ekosistem hutan pohon bakau/kayu api-api dan pantai
  • Ekosistem sungai dan danau
  • Ekosistem rawa gambut dan air tawar
  • Ekosistem hutan dataran rendah dan tinggi
  • Ekosistem gunung dan gua.
Aliran dalam ekosistem bisa disebut daur, siklus, atau peredaran. Peredaran oksigen melalui fotosintesis dan pernapasan sel berhubungan erat dengan peredaran karbon.

Iklim dan ruang
Iklim merupakan susunan keadaan atmosferis dan cuaca dalam jangka waktu dan daerah tertentu. Iklim terbagi 2 yaitu makro dan mikro. Iklim makro merupakan iklim suatu negara, benua, atau daerah tertentu yang berdasarkan sifat pokoknya (letak geografis, tinggi di atas permukaan laut, pesisir laut, arah angin, berhubungan dengan pegunungan, dsb.), berhubungan dengan suhu rata-rata, kelembapan udara, serta kemusiman yang menciptakan ciri khas tertentu. Sedangkan iklim mikro merupakan iklim lapisan udara dekat permukaaan bumi (tinggi ± 2.0). Disini gerak udara lebih kecil karena permukaan bumi yang kasar dan perbedaan suhu lebih besar.

Beberapa faktor yang mempengaruhi iklim dan ruang yaitu pengaruh kelembapan, angin dan gerakan udara, serta kenyamanan termal.





#5 GIANT SEA WALL 

Sea wall merupakan salah satu bentuk konstruksi sebagai upaya perlindungan wilayah coastal, habitat, konservasi, maupun aktivitas-aktivitas manusia dari pengaruh gelombang air laut. Tipe sea wall sangat bergantung dari fungsi, tujuan, dan juga lokasi rencana pembangunan. Pembangunan sea wall di Jakarta dikarenakan kondisi fisiknya yang semakin memprihatinkan karena mengalami penurunan tanah sekitar 3,98 cm per tahun sehingga saat ini sekitar 40 % bagian Jakarta berada di bawah permukaan laut. 

Dalam pembangunan giant sea wall ini wajib untuk mempertimbangkan aspek lingkungan dan ekologi secara mendalam dari tahap pra-konstruksi, konstruksi, operasi, hingga pasca-operasi nantinya. Pembangunan Giant Sea Wall di Jakarta bertujuan untuk melindungi pesisir Jakarta dari air pasang yang saat ini selalu menderita banjir pasang (rob). 

Sistem GSW dilakukan dengan cara mendorong sistem polder ke arah laut, sehingga kawasan di bawah permukaan air laut tidak akan tergenang. Rencananya pembangunan Giant Sea Wall memakan waktu 10 tahun atau paling lambat tahun 2025 mendatang. GSW akan dibangun sepanjang 32 km dan akan menelan biaya sekitar Rp 100 Triliun. GSW akan menciptakan 17 pulau baru di laut Jawa. 

Pulau buatan pertama akan dibuat menjadi pelabuhan untuk mendukung Pelabuhan Tanjung Priok. Di area tanggul akan ada jalur MRT (mass rapid transit) dan jalan tol. GSW juga berfungsi sebagai daerah bendungan air tawar, memproses serta memasok air bersih untuk kebutuhan kota. Juga akan mencakup sebuah pabrik pengo¬lahan air limbah.

Namun, kontras dengan tujuan pembangunannya, beberapa isu dan masalah lingkungan dapat muncul sehubungan dengan konstruksi sea wall, diantaranya adalah terganggunya transport sedimen yang dapat menyebabkan pergeseran struktur dan juga terganggunya ekosistem lahan basah (wetland) dan wilayah intertidal. Selain itu pembangunan GSW memiliki persyaratan ketat. Di antaranya analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan dampak sosial terhadap nelayan. Pada tahap kontruksi akan terjadi pengerukan besar-besaran sehingga merubah ekosistem.




#6 BIANPOEN "UNTUK APA, UNTUK SIAPA"

RUANG DAN PAPAN DALAM KAITAN KEBUTUHAN MANUSIA KOTA

Contoh skema :


Untuk dapat memenuhi kebutuhan ruang dan papan, maka harus melakukan hal-hal seperti berikut, yaitu membuat daftar kebutuhan dan menentukan prioritas-prioritasnya. Tujuan dari pemenuhan ruang dan papan itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat miskin di kota-kota besar dapat tercapai dan mempengaruhi secara positif segi sosial-ekonomi dan kesehatan masyarakat di dalam kota.

Untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan, maka terlebih dahulu kita harus tahu ciri pokok dari kota yang ditempati. Permasalahan yang nantinya akan berdampak pada kebutuhan manusia di Kota Jakarta yaitu mengenai kepadatan, pekerjaaan, pendidikan, perumahan, prasarana, masyarakat majemuk, dan bagaimana peralihan hidup masyarakat pendatang yang awalnya adalah masyarakat agraris ke kehidupan masyarakat kota.



Dari ciri-ciri pokok yang telah kita ketahui itulah maka kita dapat merencanakan program-program pemenuhan kebutuhan manusia dan program-program pembangunan kota seluruhnya.